Kisah Kelas Kita yang Tersirat di Langit

Hari ini pagi datang dengan lembut, membawa awan tipis yang malu-malu menutup sinar matahari. Langit seolah menyusun sebuah prolog, mirip seperti hari pertama di kelas itu ketika wajah-wajah asing saling melirik tanpa tahu nama, tanpa mengenal cerita di baliknya. Namun, waktu memiliki caranya sendiri untuk mengurai jarak. Seperti awan yang perlahan tersibak, keakraban tumbuh, dan kita menemukan teman dalam bayang-bayang keasingan. Saat tengah hari tiba, langit membentang cerah, matahari bersinar penuh semangat. Ini mengingatkanku pada masa-masa di mana kita semakin erat. Kita bercanda di sela tugas, berdebat tanpa dendam, dan tertawa lepas hingga lupa waktu. Kehangatan itu seperti sinar mentari yang membasuh seluruh hari menguatkan dan menyemangati jiwa-jiwa muda yang penuh mimpi. Namun, sore menjelang dengan awan gelap yang datang tanpa undangan. Angin membawa hujan deras, seperti simbol keruwetan yang pernah kita hadapi bersama tugas yang menumpuk, konflik kecil yang menjadi badai be...